LAPORAN KERJA PRAKTEK (Pra PKL)
PT. THOMASONG NIRMALA DENTAL SUPPLY
Diajukann Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Kegiatan Kerja Praktek (Magang)
Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Teknik
Elektro Medik
Pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang
Oleh :
Nama : Afif
Supryadi
Nim : 016-13-004
AKADEMI
TEKNIK ELEKTROMEDIK SEMARANG
Jl. Karang bendo 4-5 Karangrejo Semarang
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh :
AFIF SUPRYADI : 016 13 004
Semarang, Mei 2015
Pembimbing Institusi Pembimbing
Perusahaan
Ary Sulistyo Utomo, S.ST. MT Edy Suwarto
NIK.
NIK.
Mengetahui,
Direktur PT.Thomasong Nirmala Dental Supply
Maria Wongso
LEMBAR PENGESAHAN
UJIAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pada hari …………… tanggal ……………………… telah
dilaksanakan ujian Laporan KERJA PRAKTEK oleh Tim Penguji Akademi Teknik Elektro Medik Semarang, kepada
mahasiswa tersebut dibawah ini :
N a m a : AFIF SUPRYADI : 016 13 004
Judul : Laporan Kerja Praktek PT.Thomasong
Nirmala
Telah dinyatakan berhasil
dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan didalam pelaksanaan KERJA PRAKTEK (KP) Pada
Akademik Teknik Elektro Medik pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang.
TIM PENGUJI
Penguji : Ary Sulistyo Utomo, S.ST. MT (………………..
)
Dibuat di :
Semarang
Pada tanggal :
ABSTRAK
Kerja
Praktek (KP) merupakan kurikulum wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
tingkat II semester III ATEM Semarang. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa
mampu mendalami pekerjaan dibidang teknik elektro medik di Rumah Sakit atau di
Perusahaan sehingga diharapkan mahasiswa dapat dan mampu mengenal baik
peralatan medis. Laporan ini berisi tentang kegiatan penulis selama satu bulan
terhitung sejak tanggal 4 Februari 2015 sampai dengan 4 Maret 2015 yang di laksanakan di PT.Thomasong Nirmala
Jakarta.
Laporan
Kerja Praktek ini menggambarkan sejarah singkat Perusahaan, kegiatan lingkungan
kerja di
bagian “Elektromedis”
yang meliputi cara perawatan, perbaikan peralatan medis dan pembahasan
peralatan medis. Adapun alat yang dibahas yaitu, Dental Unit dikarenakan PT.Thomasong
Nirmala adalah perusahaan khusus alat alat Kesehatan gigi.
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan
hidayahnya berupa akal pikiran sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pra PKL
atau Magang beserta dengan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai bukti bahwa
kami telah melaksanakan kewajban kami sebagai mahasiswa.
Dalam
penyusunan makalah ini kami mendapat banyak bantuan dalam bentuk saran,
dorongan, dan bimbingan dari banyak pihak terutama teman, maupun dosen
pembimbing yang merupakan motivasi terbesar yang tidak dapat di ukur dengan
materi. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankan
kami mengucap terimakasih kepada :
1. Ibu
Respati Wulandari, M.Kes selaku Direktur Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM
SEMARANG).
2. Ibu
Maria Wongso, selaku Direktur PT.Thomasong Nirmala.
3. Bapak
Edy Suwarto, selaku Kepala Teknisi PT.Thomasong Nirmala sekaligus pembimbing
Pra PKL atau Magang.
4. Bapak
Ary Sulistyo Utomo, SST. Selaku Dosen Pembimbing Pra PKL atau Magang.
5. Seluruh
Teknisi dan Staf PT.Thomasng Nirmala yang bersedia menerima kunjungan kami
dengan ramah selaku mahasiswa yang menimba ilmu.
6. Seluruh
Staf ATEM SEMARANG yang banyak
memberikan masukan masukan kepada kami.
7. Kepada
keluarga khususnya kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya
untuk semua usaha kami dalam menimba ilmu.
Kami
menyadari bahwalaporan yang kami susun masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca
khususnya dosen pembimbing agar memberikan kritik serta saran yang membangun
sehingga laporan yang kami susun dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga
laporan ini memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Semarang,
mei 2015
penysun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN............................................................................I
LEMBAR
PENGESAHAN UJIAN...................................................................II
ABSTRAK..........................................................................................................III
KATA
PENGATAR...........................................................................................IV
DAFTAR
ISI.......................................................................................................VI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Manfaat
dan Tujuan......................................................................................2
1.3 Batasan
Masalah...........................................................................................2
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
Perusahaan.......................................................................................3
2.1.1 PT.Thomasong
Nirmala......................................................................3
2.1.2 Profil
Umum.......................................................................................4
2.1.3 Visi
Misi.............................................................................................5
2.2 Kegiatan.......................................................................................................5
BAB
III PEMBAHASAN ALAT
3.1 Pengertian
Dental..........................................................................................6
3.2 spesifikasi......................................................................................................7
3.3 Prinsip
kerja...................................................................................................8
3.4 Cara
Pengoperasian........................................................................................8
3.5 Bagian
Alat....................................................................................................9
3.6 Jalur
Kerja Dan Pergerakan...........................................................................15
3.7 Penempatan
Alat............................................................................................17
BAB
III PEMBAHASAN ALAT
4.1 Kesimpulan....................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................20
LAMPIRAN
KEGIATAN HARIAN
LAMPIRAN
FOTO
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kesehatan. Maka
banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
Indoensia. Komponen yang turut menunjang di bidang kesehatan adalah peralatan
kesehatan. Semakin maju suatu bangsa maka semakin komplek dan maju pula
peralatan kesehatan yang dimiliki.
Perkembangan
teknologi saat ini sangat pesat. Terutama dibidang elektromedik, hal ini
ditandai dengan munculnya sejumlah peralatan canggih. Semua ini bertujuan untuk
menunjang pelayanan dibidang kesehatan. Tujuan pembangunan nasional Indonesia
adalah terciptanya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia
agar mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Untuk
dapat menangani peralatan kesehatan tersebut maka Akademi Teknik Elektromedik
Semarang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang mendidik dan
mempersiapkan mahasiswa untuk siap menjadi teknisi elektromedik yang
profesional, memiliki rasa etis dan berjiwa nasional yang merupakan bagian dari
pembangunan nasional.
Salah
satu cara yang dilakukan oleh Akademi Teknik Elektromedik Semarang adalah
dengan mengadakan kegiatan Pra PKL/Magang. Dengan dilaksanakan Pra PKL/Magang
tersebut maka diharapkan mahasiswa mampu menghadapi serta mengatasi
masalah-masalah yang timbul dibidang kesehatan
baik itu di perusahaan, Rumah Sakit, klinik dan lain-lain. Selain itu
kegiatan Pra PKL/Magang akan menambah pengetahuan mahasiswa tentang peralatan
kesehatan.
1.2 Maksud
dan Tujuan
Tujuan kurikuler PKL
dapat dijabarkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan
umum PKL adalah merupakan realisasi dari tujuan pendidikan di ATEM Semarang,
sehingga mahasiswa :
a) Memahami
lebih mendalam masalah teknik perencanaan, pemasangan, pengujian dan
pemeliharaan serta perbaikan peralatan elektromedik dan sarana kesehatan
lainnya.
b) Memahami
falsafah-falsafah tentang keselamatan dan keamanan terhadap penderita, petugas,
lingkungan dan peralatan elektromedik
c) Memahami
tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan
d) Terbina
minat dan perhatiannya terhadap lapangan pekerjaan yang harus dihadapi nanti.
e) Terbina
pandangannya secara horinsontal luas dan menyeluruh dalam kaitannya dengan
masalah-masalah sosial di masyarakat
1.2.2
Tujuan Khusus
Memahami
benar pekerjaan bidang Teknik Elektro Medik di perusahaan alat kesehatan
yang khususnya alat kodokteran gigi yaitu Dental berkaitan dengan pemasangan,
keselamatan kerja dan resikonya dll.
1.3 Batasan
Masalah
Alat kesehatan
yang ada di PT. Thomasong jumlahnya terbatas. Oleh karena itu penulis membatasi
masalah pembahasan hanya pada Dental unit. Penulis juga membahas tentang
sejarah, manajemen dan sistem kerja Perusahaan. Dan juga berisi tentang fungsi,
data spesifikasi, cara kerja, pengoperasian dan perbaikan alat dari alat yang
penulis bahas.
Pembatasan
masalah ini dimaksudkan agar penulis dapat mengkaji lebih detail dan memahami
secara teori maupun praktek sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
BAB
II
PENGENALAN
PERUSAHAAN
2.1 SEJARAH SINGKAT
2.1.1
PT. THOMASONG NIRMALA
PT.
Thomasong adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat medis
khususnya alat kedokteran gigi yaitu Dental. Didirikan pada tahun 1970 di Medan
Sumatera Utara, seiring perkembanganya PT. Thomasong mendirikan markas di
Jakarta Pusat pada tahun 1972 dan beberapa cabang di Surabaya tahun 1982 dan di
Jakarta Selatan 1994.
Perkembangan
pelayanan kesehatan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan baik
dar sisi pelayanan maupun peralatan. Masyarakat khususnya
para dokter serta perawat gigi sebagai pelanggan utama dan pelayanan utama di
bidang kesehatan juga memiliki kecendurungan semakin kritis terhadap
peningkatan fasilitas Alat-alat Kesehatan gigi dan pelayanan di Rumah Sakit,
Puskesmas, serta Klinik Klinik gigi di seluruh Indonesia.
Dental unit merupakan alat
kesehatan, pada Undang Undang kesehatan No.36 Tahun 2009 Pasal 4 Tentang Alat
kesehatan yang menjelaskan bahwa alat kesehatan adalah instrumen, aparatus,
mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit,memulihkan kesehatan pada manusia
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Disebutkan
dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
128/MENKES/SK/II/2004 Bab IV ,bahwa upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan
salah satu upaya pengembangan Kesehatan yang penting dan wajib dalam upaya
puskesmas melayani dan bersifat sebagai penunjang kesehatan masyarakat dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat dimulai sejak usia dini.
Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan secara spesifik di
daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan pengembangan yang
berupa suatu inovasi yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan anggaran 100-120 jt
per tahun bahwa pengadaan peralatan kesehatan gigi untuk puskesmas (Dental Unit
Chair) belum tersalurkan secara optimal. banyak puskesmas yang hanya
menyediakan dental unit ala kadarnya/ tidak berfungsi dengan baik. Sistem
dental unit pada puskesmas tidak memenuhi kebutuhan dokter dan pasien.
Puskesmas merupakan klinik periksa gigi murah dan terjangkau oleh masyarakat
menengah kebawah, namun bukan berarti kualitas pelayanan dikesampingkan, banyak
kebutuhan – kebutuhan baik dari pasien maupun dokter yang belum tepenuhi oleh
dental unit yang ada pada puskesmas saat ini, salah satunya adalah spittoon
bowl atau tempat kumur yang tidak dapat diputar sesuai dengan posisi pasien
yang akan berkumur, begitu juga tidak ada tempat penyimpanan water bottle yang
apabila terjadi kebocoran akan menimbulan perasaan tidak nyaman pada pasien dan
dokter.
PT. Thomasong Nirmala, dengan bangga
ikut serta terlibat dalam peningkatan program pembangunan masyarakat dalam
peranannya sebagai penyedia Alat-alat Kesehatan gigi, dan perlengkapan
pendukungnya dengan menjaga jaminan produk sesuai kualitas terbaik. Serta
komitmen yang telah diberikan. Mempromosikan perusahaan melalui Pameran serta
tender dan pengadaan diberbagai Rumah Sakit pemerintah dan Swasta,
Klinik-klinik hingga sekarang.
2.1.2
Profil
Umum
Nama Perusahaan : PT. THOMASONG NIRMALA
Alamat :
Jl. AM Sangaji No.20-A Petojo Utara,
Gambir
Jakarta pusat
No. Telpon : (021) 63855888, 6325675, 8351710
No. Fax : (021) 6325674
E-mail
: thomasong@centrin.net.id
2.1.3
Visi
Misi
Visi
“Untuk menjadi terkemuka dan distributor
terbesar dalam pasokan gigi di pasar Indonesia.”.
Misi
1. Untuk
mendidik, pasar, dan mendistribusikan gigi Unit, peralatan, alat dan
perlengkapan yang didukung oleh teknisi yang handal, cepat dan memuaskan
layanan purna jual.
2. Untuk
menjadi entitas bisnis yang kuat yang dapat dipercaya dan dikelola secara
profesional.
3. Untuk nilai
tambah bagi pemangku kepentingan (pelanggan, karyawan dan pemilik).
2.2 Kegiatan
2.2.1 Kegiatan pemasangan alat Dental
Pemasangan alat dental di
Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik gigi, Fakultas Kedokteran Gigi di berbagai
Universitas, dan beberapa tempat lain. Menerima pemasangan pada hari senin
sampai dengan sabtu dari pukul 09.30 WIB sampai 16.30 WIB. Baik daerah Jabodetabek
maupun luar kota lainnya di seluruh Indonesia.
2.2.2 Kegiatan Sevice dan Perawatan rutin lainya
serta Pergantian Spare Part.
Kegiatan Sevice dan
Perawatan rutin lainya serta pergantian Spare Part dental unit. Menerima Sevice
pada hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 09.30 WIB sampai 16.30 WIB. Baik
daerah Jabodetabek maupun luar kota lainnya di seluruh Indonesia. Baik lansung
di tempat atau dikirim ke perusahaan langsung.
BAB
III
PEMBAHASAN
ALAT
3.1
Pengertian Dental
3.1.1 Pengertian Dental Unit
Dental
unit adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu pemeriksaan
dan kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Secara
umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut ( pengeboran, penambalan, pembersihan,
dan pemeriksaan). Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu :
·
Sumber tenaga listrik untuk memberikan
catu daya pada semua system elektrik missal : lampu operasi, switch valve
electric, system hidrolik, dan mikromotor. Juga diaplikasikan pada system
dental chair untuk semua gerakan ( naik, turun, menyandar, dan duduk ).
·
Sumber tenaga udara untuk memberikan
pada semua system yang bekerja berdasarkan tekanan udara. Udara bertekanan ini
berasal dari compressor ( takanan yang dibutuhkan sekitar 2,5 atm sampai 4 atm
). Tekanan maksimal dari compressor dapat mencapai 7 atm. System atau bagian
yang bekerja berdasarkan takanan missal : turbine jet/bor jet, switch valve,
spray git, scaller, dan system hidrolik pada kursi atau chair dental.
·
Sumber tenaga air untuk digunakan pada
system pendinginan turbine jet/bor jet, spray git, dan pembuagan kotoran.
Tekanan yang dibutuhkan minimal 1 atm. Walaupun tekanan air yang dihasilkan
juga berasal dari tekanan yang dihasilkan dari compressor.
3.1.2
Dental Assistant
Dental
assistant bertugas sebagai assistant yang membantu dokter gigi mengambil alat,
menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut,serta mengatur cahaya
lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan.
Gambar 1.1
Dental Unit
3.2 Spesifikasi Alat
Spesifikasi
alat di manfaatkan untuk mengetahui fitur-fitur yang dimiliki oleh alat
tersebut sebagaimana spesifikasi untuk Dental Unit dapat dilihat di bagian
bawah ini.
·
Nama Alat : Dental unit elektrik
·
Merk : Belmont
·
Seri : Clesta I
·
Warna Unit :
Untuk Warna dental unit ada 9 warna
·
Fitur :
Ø Full Elektrik
Ø Lampu memakai sensor / manual
Ø Spetum / tempat kumur bisa berputar
Ø Bowel spetum dari kaca
Ø Air kumur pasien bisa menjadi hangat
·
Power Supplly :
AC 220V 50Hz
·
Input Water Pressure : 0.2 MPa ~ 0.4 MPa
·
Input Power :
800W
·
Fuse Spesification : 5A, I 5x20mm
·
Hight Speed H.P Working
Preassure : 0,25 Mpa
·
Low Speed H.P Working
Preassure : 0,35 Mpa
·
Nilai daya: 230 VAC, 50/60
Hz
·
Input daya: 10 A
·
tekanan Utama udara:
0,45-0,5 Mpa
·
tekanan Utama air: 0,1-0,2
Mpa
·
Berat: cuspidor Unit: 45 kg
Dokter Unit: 45 kg
·
Kelas kaki controller: IPX1
(standar yang berlaku, IEC60529)
·
kelas Perlindungan terhadap
sengatan listrik: Kelas peralatan I
·
Lingkungan penggunaan:
1) Suhu 10 sampai 40ºC
2) Kelembaban 30-75%
3) tekanan udara 700-1060 hPa
3.3 Prinsip Kerja
Dengan
system konvensional dapat menggunakan micromotor dengan kecepatan putaran
20.000-40.000 Rpm dengan system air jet, putaran bor mengunakan sistem tekanan udara
dari compressor, kecepatan sampai 400.00 Rpm. Air akan keluar dari hand piecer
dengan control dari tool switch, saliva enjektor berfungsi untuk menyedot
cairan.
3.4 Cara Pengoperasian Alat
A.
Persiapan Awal
Ø Hubungkan
kabel power ke jala-jala listrik
Ø Kemudian
tekan Master Switch ke posisi ON
B.
Pengoperasian
Ø Setelah
menghidupkan Dental Unit, cek keadaan kontrol panel apakah semua berfungsi
dengan baik dan juga cek Handpieces yang
akan digunakan
Ø Lalu
posisikan bed pasien sesuai kebutuhan dokter
Ø Nyalakan
Dental Light jika dibutuhkan.
Ø Setelah
Dental Unit selesai di gunakan. Letakan Handpiece ke tempat semuan agar tidak
membingungkan jika di gunakan kembali.
Ø Jika
Dental unit sudah rapi tekan Master Switch ke OFF untuk memeatikannya
3.5 Bagian Bangian Alat
Gambar
1.2 Bagian Bagian Dental Unit
Keterangan gambar :
1. Way
Syringe : instrument
untuk air, angin dan spray
Air keluar ketika tanda tetes air ditekan. Udara
keluar ketika tombol bulat kecil ditekan. Air dan udara keluar saat keduanya
ditekan.
2. Handpiece
low speed : instrument berkecepatan rendah
3. Handpiece Air Turbin : instrument
berkecepatan Tinggi
Cara
kerja kedua handpice ini ketika diangkatdari tempat penyimpanan nya otomatis
sensor yang ada pada tempat penyimpanan langsung merespon dan untuk mengatur
putaran bor pada handpiece adalah pada Foot Kontrol
4. Assisten
Holder : Tempat penyimpanan instrumen
Syringe, Saliva Ejektor dan High Volume Evacuator
5. Saliva
Ejektor : untuk menyedot air ludah pasien
6. Foot
Kontrol : untuk menyalakan/mengatur handpiece, scaller, kursi pasien, dll
Juga membantu
dokter gigi mengatur tanpa harus memakai tangan
7.
High Volume Evacuator : untuk menyedot
darah pada pasien saat di periksa
8. Handpiece
Holder : tempat untuk Handpiece
9. Dental
size film viewer : untuk melihat gambar film x – ray
10. Handpiece
Tubing : Selang intrumen Handpicece
Selang
khusus handpiece yang memiliki 2 lubang berfungsi untuk jalur air dan udara
yang bertekanan tinggi yang akan keluar pada handpiece
11. Balancing
Arm dan Horizontal Arm : lengan ayun dokter table
12. Dental
Light : Lamppu Dental Unit untuk menerangi saat di gunakan dokter gigi. Memakai
lampu halogen agar tidak cepat panas dan tahan lama dipakai
13. Light
Pole : Lengan ayun lampu dental
Agar lampu bisa digerakan sesuai
arah yang di inginkan oleh dokter sesuai kebutuhan
3.6
Jalur Kerja dan Pergerakan
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep
pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila
kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala
pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai
jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut Transfer Zone,
kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempat
pergerakan Dokter Gigi.
Gambar
1.16 Jalur pergerakan
Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi
Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk
menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen
Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien. Assistant’s Zone adalah
zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi
dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada
Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan
dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan
Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
Selain
pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang perlu
diperhatikan ketika membuat desain tata letak alat adalah pergerakan Dokter
Gigi, Pasien, dan Perawat Gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak
antar peralatan serta dengan dinding bangunan perlu diperhitungkan untuk
memberi ruang bagi pergerakan Dokter Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika
masuk atau keluar Ruang Perawatan, mengambil sesuatu dari Dental Cabinet, serta
pergerakan untuk keperluan sterilisasi.
Gambar 1.17
Pergerakan dalam Ruangan
3.7
Penempatan Alat
Prinsip utama dalam desain tata letak penempatan alat
kedokteran gigi adalah prinsip ergonomis, yaitu menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Tata
letak hanyalah salah satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang
merupakan unsure ergonomis seperti desain warna, pencahaaan, suhu, kebisingan,
dan kualitas udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan.
Ruang Periksa adalah ruang utama dalam praktek dokter
gigi, tata letak peralatan dalam ruangan ini berorientasi memberi kemudahan dan
kenyamanan bagi Dokter Gigi, Perawat Gigi, berserta Pasiennya ketika proses
perawatan dilakukan. Ukuran minimal Ruang Perawatan untuk satu Dental Unit
adalah 2,5 X 3,5 Meter, dalam ruangan ini dapat dimasukan satu buah Dental
Unit, Mobile Cabinet, serta dua buah Dental Stool 8. Unsur penunjang lain dapat
turut dimasukan seperti audio-video atau televisi untuk hiburan pasien yang
sedang dirawat.
Gambar 1.18
Penempatan alat
Perhatian pertama dalam mendesain penempatan peralatan
adalah terhadap Dental Unit. Alat ini bukan kursi statis tetapi dapat
direbahkan dan dinaik-turunkan. Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit
adalah sekitar 1,8-2 Meter. Di belakang Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1
Meter untuk Operator’s Zone dan Static Zone, oleh karena itu jarak ideal antara
ujung bawah Dental Unit dengan dinding belakang atau Dental Cabinet yang
diletakkan di belakang adalah 3 Meter; sementara jarak antara ujung bawah Dental
Unit dengan dinding depan minimal 0,5 Meter. Dental Unit umumnya memiliki lebar
0,9 Meter, bila Tray dalam kondisi terbuka keluar maka lebar keseluruhan
umumnya 1,5 Cm. Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan di
Operator’s Zone dan Asistant’s Zone. Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan
bahan dan alat yang akan digunakan pada saat perawatan diletakan di Static
Zone. Zona ini tidak akan terlihat oleh pasien dan terletak dianatara
Operator’s Zone dan Assistant Zone sehingga baik Dokter Gigi maupun Perawat
Gigi akan dengan mudah mengambil bahan maupun alat yang diperlukan dalam
perawatan. Bila Mobile Cabinet lebih dari satu, maka Mobile Cabinet kedua
diletakan di Operator’s Zone.
Alat besar terakhir yang berada di Ruang Perawatan
adalah Dental Cabinet sebagai tempat penyimpanan utama bahan maupun alat
kedokteran gigi. Umumnya berbentuk buffet setengah badan seperti Kitchen
Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8 Meter. Bila hanya satu sisi, lemari ini
ditempatkan di Static Zone, sedangkan bila berbentuk L, ditempatkan di Static
Zone dan Assistant’s Zone. Keberadaan Dental Cabinet akan menambah luas ruangan
yang diperlukan untuk menempatkannya.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini. Dental
unit adalah adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu
pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada
pasien. Secara umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut (pengeboran,
penambalan, pembersihan, dan pemeriksaan).
4.2 Saran
Untuk kegiatan Kerja Praktek atau magang kedepannya, diharapkan pembimbing lahan praktek diberitahukan lebih awal demi perencanaan kegiatan dapat di atur lebih baik dan tentunya pengarahan juga lebih jelas didapatkan.
Daftar Pustaka
1. Depkes RI,1995, Data Kerusakan Gigi
di Indonesia, 21 Maret 2004
2. Endro, H. Presfektif Baru dalam
Desain Tempat Praktek. Dentamedia, Nomor 1 Volume 8. Januari 2004. Hal 4-5.
3. Finkbeiner, B, dan C. Fainkbeiner.
Practice Management for Dental Team. St Louis : Mosby. 2001.
4. Jones. Klinik Gigi Toothfairy,
Periksa Gigi di Ruang Biru. 115 Sudut Ruang Usaha. Jakarta : PT Samindra Utama.
Hal 72-75.
5. Kilpatrick. H. Work Simplification in
Dental Practice. Philadhelphia : WB Saunders Company. 1974
6. Nusanti, D. Dental Surgeon Assistant.
Dental Horison. Volume 2 Nomor 7. Oktober 2000. Hal 31-33.
7. http://www.duniaalatkedokteran.com/2010/10/alat-dental-unit.html#sthash.Zhm5z2Y2.dpuf
8. http://hmj-jkg.blogspot.com/2013/02/dental-unit.html#sthash.c1Lvuljo.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar